seduh tradisi, artseries doc |
Oleh Badri, S.Pd.,M.Sn
Kita sedang memulai semangat seni
yang akhir akhir ini terlihat di banua, mulai dari ruang pamer yang beragam
bermunculan seperti di kafe-kafe, berjalan perlahan dalam ruang lingkup
pergerakan seni, mungkin ini akan berdampak bagus untuk jangka waktu kedepan. Ketika
sajian seni hadir secara kuantitas maka sebagaimana lazimnya akan secara tidak
langsung mengiring kejalan kualitas seni itu sendiri, baik dari sisi seniman
dan masayarat sebagai apresiator seni.
Pameran seduh tradisi kali ini merupakan
sebuah pameran yang terbilang sederhana dari pameran pameran biasanya, baik
secara display maupun sajian acara yang tidak terlalu banyak. Meskipun
sederhana bebarapa peserta yang ikut merupakan seniman yang sudah lama
berkencimpung di dunia kesenian dan namanya pun tidak asing di kalangan seniman
baik lokal maupun nasional, seperti Rokhyat seniman asal Kaliantan Selatan yang
berdomisili di Jogja namun beberapa tahun ini pulang dan tinggal sementara di
Banjarmasin. Juga ada nama lain Seperti Hajriansyah Ketua Dewan Kesenian
Banjarmasin yang sering menjadi kurator baik di Banjarmasin maupun di Jogja.
Ada beberapa nama sebagai
pendatang baru, sperti Syam Indra Pratama yang akhir akhir ini sangat aktif
membuat karya sketsa, dan akhir akhir ini selalu mengikuti pameran di
Banjarmasin. Juga Adhan, Hayyun, Rizaldi yang terlihat segar dalam pameran ini.
Dari luar Banjarmasin, ada peserta dari Banjarbaru yang mungkin lebih dikenal
sebagai penulis, yaitu Sandi Firly yang beberapa tahun ini pun sangat aktif baik
berkarya seni rupa maupun mengikuti pameran, bahkan hampir dalam waktu yang
sama ada dua pameran diikuti.
Kemajuan dan semangat seni rupa
sudah terlihat. Beberapa tahun dulu kita tahu pameran di Kalimantan Selatan mungkin
hanya ada 3 kali pameran. Akhir-akhir ini sampai 6 pameran dalam satu tahun,
ini menunjukan bahwa statistik perhelatan seni naik dalam kurun waktu terakhir.
Pada perkembangan selanjutnya para seniman di banua tentunya dituntut untuk
bisa menampilkan kebaharuan, persaingan nilai- nilai kebaharuan mungkin sangat
sulit untuk perhelatan seni di banua. Andai ada sebuah Pendidikan Seni Rupa,
mungkin kemajuan seni rupa, kemajuan industri kreatif banua, dan kemajuan
apresiasi seni itu akan sangat cepat pada bangunan iklim kesenian yang
produktif. []
Komentar
Posting Komentar